Wednesday, September 30, 2009

Pentingnya Database dan Sistem Keamanannya

Apa yang Dimaksud dengan Database?

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Mengapa Database Penting?
Seiring perkembangan penalaran dan ilmu pengetahuan, manusia menyadari perkembangan dan kemajuan dunia dipicu oleh pemanfaatan informasi. Segala hal yang dipikirkan, dirancang, dibangun, dan dihasilkan manusia berawal dari ide dan informasi. Oleh karena itulah, sering kita mendengar ungkapan, bahwa sejarah manusia digerakkan oleh ide-ide. Sementara ide-ide manusia semakin berkembang atas dasar informasi/data yang terus-menerus dimanfaatkannya. Dari situlah database atau kumpulan informasi/data yang sistematis menjadi sangat penting.

Peran database menjadi semakin penting terutama setelah masyarakat menyadari terdapat begitu banyak, beragam, dan acaknya informasi/data yang tersebar di berbagai tempat dan bisa dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Tanpa adanya sistem pengolahan yang baik, pengolahan dan pemanfaatan beragam informasi/data tidaklah maksimal. Oleh karena itulah database sangat dibutuhkan.

Perkembangan teknologi komputer (dan nantinya internet) semakin memudahkan dan mempercepat pengolahan database tersebut. Pada saat itulah informasi/data yang tak terkira banyaknya semakin mampu dikelola manusia, akibatnya muncul kebutuhan-kebutuhan baru untuk mengolah dan memanfaatkan informasi/data tersebut, misalnya dalam soal penyimpanan dan penyadangan (backup) informasi/data itu sendiri.

Jika pada masa sebelum komputer ditemukan dan dimanfaatkan, segala database tersimpan secara tertulis (sebagai arsip). Masalahnya, arsip fisik rentan terhadap suhu, reaksi kimia, dan serangan binatang (mis. rayap). Maka, semenjak komputer mampu mengubah fisik arsip menjadi deretan data-data digital, database pun disimpan dan dicadangkan secara digital untuk mengatasi kerentanan fisiknya. Bahkan setelah internet ditemukan, penyimpanan, pengolahan, dan pemanfaatan database tak lagi tergantung batasan ruang, karena database bisa disimpan di ruang maya dan bisa diakses dari segala penjuru dunia.

Keamanan Database
Dengan berkembangnya penggunaan sarana komputer juga membuka peluang bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menggunakannya sebagai tindak kejahatan.
David I. Bainbridge dalam bukunya Komputer dan Hukum membagi beberapa macam kejahatan dengan menggunakan sarana computer :

1. Memasukkan instruksi yang tidak sah, yaitu seseorang memasukkan instruksi secara tidak sah sehingga menyebabkan sistem komputer melakukan transfer uang dari satu rekening ke rekening lain, tindakan ini dapat dilakukan oleh orang dalam atau dari luar bank yang berhasil memperoleh akses kepada sistem komputer tanpa ijin.
2. Perubahan data input, yaitu data yang secara sah dimasukkan kedalam komputer dengan sengaja diubah. Cara ini adalah suatu hal yang paling lazim digunakan karena mudah dilakukan dan sulit dilacak kecuali dengan pemeriksaan berkala.
3. Perusakan data, hal ini terjadi terutama pada data output, misalnya laporan dalam bentuk hasil cetak komputer dirobek, tidak dicetak atau hasilnya diubah.
4. Komputer sebagai pembantu kejahatan, misalnya seseorang dengan menggunakan komputer menelusuri rekening seseorang yang tidak aktif, kemudian melakukan penarikan dana dari rekening tersebut.
5. Akses tidak sah terhadap sistem komputer atau yang dikenal dengan hacking. Tindakan hacking ini berkaitan dengan ketentuan rahasia bank, karena seseorang memiliki akses yang tidak sah terhadap sistem komputer bank, sudah tentu mengetahui catatan tentang keadaan keuangan nasabah dan hal-hal lain yang harus dirahasiakan menurut kelajiman dunia perbankan.

Dengan demikian pengamanan terhadap system jaringan komputer tidak saja dalam perhitungan keuangan secara otomatis yang sering dipakai dalam bidang perbankan, system pengupahan, transaksi lintas negara (salah satunya electronic transfer), namun yang tidak kalah penting untuk mendapat perhatian yaitu menyangkut pengamanan terhadap data itu sendiri. Dalam suatu transaksi dibidang perbankan ada berbagai hal yang perlu menjadi perhatian.

PERLINDUNGAN DATA
Dipisahkan dari berbagai bentuk EFT (Electronic Funds Transfer), seperti misalnya ATM (Automatic Teller Machine), VHB (Video Home Banking), dan ACH (Automated Clearing House). Untuk itu perlu dipikirkan tindakan-tindakan pencegahan atas perusakan data dan informasi dalam suatu CBIS, baik yang sengaja maupun tidak sengaja, dari ancaman-ancaman perusakan data yang mungkin timbul.
Yang dimaksud dengan perusakan data disini adalah penghapusan atau perubahan data sehingga tidak dapat digunakan lagi, ataupun penggunaan data oleh pihak-pihak yang tidak berwewenang. Beberapa orang membedakan istilah proteksi dan sekuriti. Usaha pengamanan data dari kerusakan yang tidak disengaja umumnya disebut sebagai proteksi, sedangkan usaha pengamanan dari perusakan yang disengaja disebut sebagai sekuriti.
Dalam bahasan ini, kedua istilah tersebut digunakan tanpa dibedakan artinya. Untuk dapat merancang proteksi data yang baik, perlu dilakukan analisis terhadap bentuk-bentuk dan sumber-sumber ancaman yang mungkin timbul. Disamping itu perlu diterapkan prinsip-prinsip perancangan sekuriti dengan sebaik-baiknya.
Analisis yang lengkap dan terpadu sangat menentukan kualitas bentuk rancangan sekuriti yang dihasilkan.

Sumber-sumber ancaman baik yang secara sengaja maupun yang tidak disengaja dapat berasal dari beberapa keadaan, yaitu :
- Kerusakan pada komponen elektronik komputer,
- Panas akibat kebakaran,
- Lembab akibat banjir atau kadar uap yang terlalu tinggi,
- Perubahan fisik peralatan akibat gempa, perang, demonstrasi,
- Perubahan medan magnet dalam magnetic media,
- Hilangnya magnetic tape, print out, diskette, dokumen,
- Kesalahan operator pada saat perekaman data maupun pengolahan data,
- Kesalahan dalam program komputer,
- Virus pada system komputer,
- Kebocoran pada prosedur otorisasi akses kedalam system,
- Crosstalk dan kebocoran dalam saluran komunikasi,
- Dll.

Prosedur pengamanan data secara konvensional telah banyak dilakukan diberbagai organisasi. Prosedur tersebut pada umumnya merupakan kelanjutan dari prosedur pengamanan yang telah ada pada system manual, seperti misalnya visual verify, administrasi data, dan prosedur pengamanan fisik seperti misalnya pengkondisian ruangan, membuat duplikat media. Disamping itu juga telah dilakukan prosedur pengamanan komputer yang sudah membudaya di kalangan pemakai komputer, yaitu pemasangan software anti virus, dlsb.
Namun dalam rancangan proteksi secara menyeluruh memerlukan berbagai metoda untuk diterapkan secara terpadu. Pengamanan data ini seyogyanya dilakukan pada setiap tahapan proses, dari sejak awal proses perekaman data, sampai akhir penyajian informasi. Demikian pula proteksi ini seyogyanya pula dilakukan pada setiap komponen CBIS yang ada, yaitu data, perangkat komputer, prosedur, dan operator (manual operation).

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Database
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
http://nicephay.multiply.com/journal/item/4
http://ilmukomputer.com/
http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materi-depag07/pelatihan-unpad/manajemen_basis_data_penelitian.htm
http://book.store.co.id/Panduan_Aplikatif:_Membuat_Aplikasi_Database_dengan_Java_2_buku_11155.html
http://gambar.iklanmax.com/20081219/214147/digital-database-solution.jpg
www.simpustronik.net/tag/aplikasi-database/